Selasa, 28 Oktober 2025
Isak Senja / Rabu, 20 Agustus 2025
Oleh: Aurel jihan fahristy

Habibie
Bacharuddin Jusuf Habibie, atau yang akrab dikenal sebagai B.J. Habibie, bukan hanya sekadar Presiden ke-3 Republik Indonesia. Lebih dari itu, beliau adalah simbol kecerdasan, kerja keras, dan mimpi besar anak bangsa yang mampu diwujudkan dengan dedikasi penuh. Kisah hidup Habibie selalu relevan untuk memotivasi mahasiswa Indonesia dalam menempuh perjalanan akademik maupun dalam menyiapkan masa depan. 

  • Dari Parepare ke Jerman: Jejak Mimpi yang Tak Pernah Padam 

Habibie lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936. Sejak kecil, ia dikenal memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap ilmu pengetahuan, terutama teknologi. Setelah ayahnya wafat, sang ibu berjuang keras mendukung pendidikan Habibie. Tekad itu membawanya ke Jerman, tempat ia mengasah ilmu teknik penerbangan hingga meraih gelar insinyur dan doktor dengan prestasi gemilang. 

Kisah ini menunjukkan bahwa keterbatasan bukan alasan untuk berhenti bermimpi. Justru, dengan keyakinan dan semangat belajar, mahasiswa dari mana pun bisa menembus batas yang tampaknya mustahil. 

  • Teknologi untuk Bangsa 

Habibie dikenal luas berkat kontribusinya dalam teknologi pesawat terbang. Ia menjadi tokoh kunci di balik lahirnya pesawat N-250 Gatotkaca, sebuah pencapaian monumental bagi Indonesia. Di kancah internasional, ia mendapat julukan “Mr. Crack” karena kepakarannya dalam menghitung keretakan pesawat. 

Namun, yang membuat Habibie istimewa bukan hanya kecerdasannya, melainkan semangatnya untuk mengabdikan ilmu demi bangsa. Ia selalu percaya bahwa ilmu tidak boleh berhenti pada diri sendiri. Bagi mahasiswa, pesan ini mengingatkan bahwa kuliah bukan hanya soal mengejar gelar, tetapi juga mempersiapkan kontribusi nyata bagi masyarakat. 

  • Filosofi Cinta dan Ilmu 

Salah satu pesan Habibie yang paling terkenal adalah: “Tanpa cinta, kecerdasan itu berbahaya. Dan tanpa kecerdasan, cinta itu tidak cukup.” 
Kalimat sederhana ini menjadi panduan penting bagi mahasiswa. Artinya, ilmu pengetahuan harus dijalankan dengan hati, dengan cinta pada kebaikan, bangsa, dan kemanusiaan. Tanpa itu semua, ilmu hanya menjadi angka-angka yang kosong. 

  • Inspirasi untuk Mahasiswa Zaman Now 

Di tengah era digital dan teknologi yang serba cepat, kisah Habibie tetap relevan. Banyak mahasiswa hari ini menghadapi tantangan seperti distraksi media sosial, tekanan akademik, hingga bingung menentukan arah karier. Dari Habibie, mahasiswa bisa belajar tiga hal penting: 

  1. Berani Bermimpi Besar - Jangan takut memiliki cita-cita yang terdengar mustahil. 
  2. Konsisten Belajar dan Berusaha - Disiplin adalah kunci mewujudkan mimpi. 
  3. Ilmu untuk Kemanusiaan - Jadikan pengetahuan sebagai jalan memberi manfaat bagi orang lain. 

 Bagi mahasiswa, kisah Habibie adalah motivasi untuk tidak takut bermimpi besar. Kuliah bukan hanya soal mengejar nilai atau gelar, melainkan bagaimana ilmu bisa memberi manfaat nyata. Habibie membuktikan bahwa anak bangsa bisa berdiri sejajar dengan ilmuwan dunia, asalkan tekun, disiplin, dan memiliki cinta pada apa yang dikerjakan. 

Newsletter

Ingin tahu perkembangan berita, artikel, opini dan karya sastra dari kami? Drop email anda untuk berlangganan

Keamanan email anda menjadi prioritas keamanan kami

Risalah Maritim

Ingin baca cerita inspiratif, berita terupdate dan karya menarik? Kami hadir untuk mendorong literasi di kalangan muda

Tautan Cepat

Logo UKM dan Universitas

Logo UKM Jurnalistik Risalah Maritim Logo UMRAH

© 2024 Risalah Maritim. Developed by Aidil Baihaqi