Selasa, 22 Juli 2025
Opini publik / Jumat, 17 Januari 2025
Oleh: Larasati Anditta Putri

Gotong Royong: Jiwa Sosial Yang Menjadi Identitas Bangsa
Gotong Royong

Gotong royong, sebuah istilah yang begitu lekat di telinga masyarakat Indonesia, mencerminkan budaya yang mengedepankan sikap tolong-menolong dan bahu-membahu. Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai kebersamaan, gotong royong telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Konsep ini tidak hanya hadir dalam acara besar seperti pembangunan infrastruktur desa, tetapi juga tercermin dalam tindakan sederhana yang kerap dilakukan tanpa kita sadari. 

Setiap individu, sebagai makhluk sosial, pada dasarnya membutuhkan kehadiran orang lain untuk mendukung aktivitas hidupnya. Contoh sederhana terlihat saat seseorang harus mengangkat benda yang berat; ia tentu membutuhkan bantuan orang lain untuk membagi beban sehingga pekerjaan menjadi lebih ringan. Demikian pula, ketika seseorang hendak membeli kebutuhan sehari-hari, ia membutuhkan pedagang untuk menyediakan barang yang dibutuhkan. Interaksi ini mungkin tampak kecil, tetapi sebenarnya menunjukkan bagaimana manusia saling bergantung satu sama lain. 

Namun, pertanyaannya adalah, apakah gotong royong benar-benar penting dalam kehidupan sehari-hari? Jawabannya tentu saja, ya. Gotong royong bukan sekadar tradisi, melainkan sebuah kebutuhan yang membantu menciptakan kehidupan yang lebih harmonis dan efisien. Dalam skala kecil, gotong royong memudahkan penyelesaian tugas-tugas yang sulit dilakukan sendiri. Dalam skala yang lebih besar, ia menjadi fondasi kokoh untuk membangun masyarakat yang kuat, bersatu, dan berdaya saing. 

Misalnya, dalam komunitas kecil seperti sebuah desa, gotong royong sering diterapkan dalam berbagai kegiatan seperti membersihkan lingkungan, membangun fasilitas umum, atau membantu tetangga yang sedang menghadapi kesulitan. Hal ini bukan hanya soal pekerjaan fisik, tetapi juga tentang membangun rasa kebersamaan dan solidaritas di antara warga. Ketika masyarakat bekerja sama, tidak hanya pekerjaan yang selesai lebih cepat, tetapi hubungan antarindividu pun menjadi lebih erat. 

Sumber: Pinterest
Dalam konteks yang lebih luas, gotong royong juga berkontribusi pada pembangunan mentalitas masyarakat. Dengan saling membantu, individu belajar untuk lebih peduli terhadap orang lain, mengutamakan kepentingan bersama, dan menghargai kerja keras orang lain. Nilai-nilai ini sangat penting dalam menciptakan generasi yang memiliki empati tinggi dan tanggung jawab sosial. Sayangnya, seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat dan juga canggih, nilai-nilai gotong royong mulai menghadapi tantangan. Urbanisasi, individualisme, dan gaya hidup modern yang semakin sibuk sering kali membuat orang lebih fokus pada diri sendiri dibandingkan sekitarnya. Banyak pula orang yang merasa sulit meluangkan waktu untuk terlibat dalam kegiatan bersama karena tekanan pekerjaan atau rutinitas yang padat. Hal ini menjadi tantangan besar untuk menjaga semangat gotong royong tetap hidup di tengah masyarakat. 

Namun dengan adanya hal tersebut, bukan berarti gotong royong tidak bisa berkembang di era modern seperti saat ini. Sebaliknya, semangat ini justru dapat beradaptasi dengan berbagai bentuk baru. Misalnya, dalam lingkungan perkotaan, gotong royong dapat diwujudkan melalui kegiatan sosial seperti donasi bersama, kerja bakti di lingkungan perumahan, atau mendukung gerakan peduli lingkungan. Teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk mengorganisasi kegiatan berbasis gotong royong, seperti crowdfunding untuk membantu masyarakat yang membutuhkan atau aplikasi digital yang menghubungkan sukarelawan dengan komunitas yang membutuhkan bantuan. 

Menghidupkan kembali semangat gotong royong juga membutuhkan kesadaran dari setiap individu, bukan segelintir orang saja. Hal ini bisa dimulai dari hal-hal sederhana, seperti membantu teman yang kesulitan, berbagi ilmu dengan sesama, atau ikut serta dalam kegiatan komunitas di lingkungan tempat tinggal. Ketika setiap orang menyadari bahwa kebersamaan adalah kunci utama untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik, gotong royong akan kembali menjadi bagian penting dari budaya kita. 

Gotong royong bukan sekadar aktivitas fisik, melainkan cerminan jiwa sosial yang luhur. Ia adalah simbol persatuan, keadilan, dan empati yang mampu mengatasi perbedaan serta menjembatani jurang yang memisahkan individu dalam masyarakat. Dengan memupuk semangat ini, kita tidak hanya mempertahankan warisan budaya, tetapi juga membangun masa depan yang lebih cerah, di mana setiap orang merasa dihargai, didukung, dan diberdayakan. Gotong royong adalah aset bangsa yang tak ternilai, dan tanggung jawab kita bersama adalah menjaga agar ia tetap hidup dan relevan dalam setiap aspek kehidupan. 

Newsletter

Ingin tahu perkembangan berita, artikel, opini dan karya sastra dari kami? Drop email anda untuk berlangganan

Keamanan email anda menjadi prioritas keamanan kami

Risalah Maritim

Ingin baca cerita inspiratif, berita terupdate dan karya menarik? Kami hadir untuk mendorong literasi di kalangan muda

Tautan Cepat

Logo UKM dan Universitas

Logo UKM Jurnalistik Risalah Maritim Logo UMRAH

© 2024 Risalah Maritim. Developed by Aidil Baihaqi