Tanjungpinang, 20 Mei 2025 — Isu pencemaran lingkungan kembali mencuat di kawasan pesisir Jembatan Dompak, Tanjungpinang. Mahasiswa Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) melakukan observasi langsung sebagai bagian dari tugas mata kuliah Peraturan Perikanan dan Hukum Laut. Kegiatan ini menjadi momen penting untuk membuka tabir permasalahan sampah yang kian mengkhawatirkan di wilayah strategis tersebut.
Observasi yang dilakukan pada Selasa siang (20/5) ini mengungkap penumpukan sampah plastik dan limbah rumah tangga yang menyebar di pesisir dan tersangkut di akar-akar mangrove. Mahasiswa tidak hanya melakukan pengamatan visual, tetapi juga menggali informasi dari warga setempat. Salah satunya, Ketua RT 04 RW 01, Abdul, menyampaikan bahwa “Sampah ini bukan dari warga sekitar, melainkan terbawa arus dari daerah seberang sana, dari daerah lain.” Ia menambahkan, “Banyaknya sampahnya itu sampah plastik rumah tangga.”
Tim mahasiswa yang terdiri dari Thalia Nanda Ramadhani, Januar Albert Silvester H, Kheldiandi, Ester, M. Pandi, dan Rudolf Markiano, menyusun kegiatan ini dengan metode ilmiah: mulai dari penentuan lokasi, identifikasi masalah, wawancara dengan narasumber, hingga pencarian data studi pendukung.
Kawasan pesisir Dompak merupakan wilayah penting bagi Kota Tanjungpinang. Selain menjadi pusat pemerintahan, Dompak memiliki potensi besar sebagai kawasan wisata. Namun, krisis sampah yang dibiarkan begitu saja dapat merusak ekosistem mangrove yang berfungsi menjaga garis pantai, menjadi habitat biota pesisir, dan menyerap karbon biru. Bila tidak ditangani, pencemaran ini tidak hanya akan merusak alam, tetapi juga berdampak pada ekonomi dan kehidupan sosial warga setempat.
Kegiatan mahasiswa ini menunjukkan betapa pentingnya keterlibatan masyarakat dan akademisi dalam memantau kondisi lingkungan. Harapannya, temuan ini bisa menjadi dorongan bagi pemerintah daerah dan pemangku kepentingan untuk lebih serius menangani isu pencemaran di pesisir Dompak demi masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.