Sabtu, 2 Agustus 2025
Akademik dan Pendidikan / Kamis, 16 Januari 2025
Oleh: Aksara Diraya

Sastra Di Perguruan Tinggi: Beradaptasi Dengan Era Digital Membangun Karakter Mahasiswa

Pernahkah kamu merasa terhubung dengan karakter dalam sebuah novel atau cerpen? Mungkin ada bagian dari kisah yang membuatmu berpikir, "Ini banget, aku sekali!" Di sinilah letak kekuatan sastra dalam membentuk diri kita, bukan hanya sebagai pembaca, tapi juga sebagai manusia yang berpikir kritis dan empati terhadap dunia.

Sastra: Lebih dari Sekadar Membaca

Sastra bukan hanya tentang membaca buku tebal dan menganalisis kata demi kata. Di perguruan tinggi, sastra bisa jadi cara kita untuk menggali diri dan dunia di sekitar kita. Setiap cerita, puisi, atau drama menawarkan kesempatan untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang. Bagaimana menurutmu, apakah kamu pernah menemukan pandangan baru setelah membaca sebuah karya sastra yang menurutmu "berat"?

Di kampus, mahasiswa seringkali dibawa ke dalam diskusi mendalam tentang karya sastra. Di sinilah sastra bisa melatih kita untuk berpikir lebih kritis, menganalisis cerita di balik cerita, dan meresapi pesan-pesan yang tersembunyi. Namun, apakah diskusi sastra di kelas terasa relevan dengan kehidupan sehari-hari? Mungkin saatnya kita mencoba sesuatu yang berbeda, seperti menggunakan karya sastra untuk membahas isu sosial terkini, atau bahkan menulis karya kita sendiri yang mencerminkan dunia modern.

Sastra Digital: Dunia Baru, Tantangan Baru

Nah, sekarang mari kita bicara tentang fenomena baru yang semakin berkembang: sastra digital. Dengan kemajuan teknologi, karya sastra tidak lagi terbatas pada buku cetak. Kamu bisa menemukan cerita di blog, media sosial, atau bahkan platform seperti Wattpad dan Medium. Pernahkah kamu membaca sebuah cerita di Instagram atau Twitter yang menurutmu sangat kuat dan menggugah?

Di perguruan tinggi, kita dihadapkan pada kenyataan bahwa banyak pengajaran sastra masih terfokus pada teks-teks klasik. Mungkin sudah saatnya kita memperkenalkan sastra digital dalam pembelajaran. Bagaimana jika kita menggunakan platform media sosial untuk berbagi ide, mendiskusikan cerita pendek, atau bahkan menulis bersama? Bisa jadi, media sosial tidak hanya menjadi tempat berbagi gambar dan status, tapi juga ruang untuk sastra yang lebih hidup dan interaktif.

Sastra dan Kolaborasi: Menghidupkan Pengalaman Belajar

Coba bayangkan jika kita mengadakan workshop menulis cerita atau puisi secara langsung di Instagram atau YouTube. Kamu bisa langsung berbagi proses kreatif, bertanya jawab dengan sesama penulis atau pembaca, dan bahkan menerima feedback dari audiens. Ini adalah cara yang lebih dinamis dan interaktif untuk belajar sastra, bukan? Sebagai mahasiswa, kita bisa memanfaatkan platform ini untuk menciptakan ruang di mana kita bukan hanya membaca, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam dunia sastra.

Bagaimana kalau kita membuat komunitas menulis bersama, berbagi karya, dan mendiskusikan tema-tema yang relevan dengan kehidupan kita saat ini? Misalnya, melalui hashtag tertentu di Instagram atau Twitter, kita bisa mulai menulis tentang isu-isu sosial atau masalah lingkungan yang kita hadapi, dan mengajak orang lain untuk berdiskusi.

Membangun Karakter Mahasiswa Lewat Sastra

Selain mengembangkan keterampilan analitis, sastra juga memiliki peran besar dalam membangun karakter. Kamu pernah merasa terinspirasi oleh tokoh dalam buku? Atau merasa "terpukul" dengan cerita yang sangat menyentuh hati? Karya sastra memiliki kekuatan untuk mengajarkan kita tentang empati, rasa ingin tahu, dan keterbukaan terhadap ide-ide baru.

Sebagai mahasiswa, kita perlu melatih diri untuk lebih peduli terhadap isu-isu sosial dan memahami berbagai perspektif. Sastra bisa menjadi jembatan yang menghubungkan kita dengan dunia yang lebih luas. Misalnya, set hiii buelah membaca cerita tentang perjuangan sosial, kita bisa bertanya: Apa yang bisa saya lakukan untuk membuat perubahan?

Ayo, Berpartisipasi!

Sekarang, saya ingin mengajak kamu untuk berpikir: Bagaimana sastra bisa mengubah cara kita berpikir sebagai mahasiswa? Apakah kamu tertarik untuk lebih terlibat dalam sastra digital? Mungkin kamu sudah mulai menulis di blog atau media sosial? Atau, apakah kamu merasa bahwa sastra di perguruan tinggi perlu lebih relevan dengan kehidupan kita yang serba digital ini?

Sastra bisa lebih hidup jika kita bersama-sama membuatnya lebih interaktif. Tidak hanya di kelas, tetapi di dunia maya. Jadi, yuk berbagi pandanganmu! Apakah kamu setuju jika sastra di perguruan tinggi semakin digital dan lebih banyak melibatkan mahasiswa dalam menciptakan karya-karya baru?

Newsletter

Ingin tahu perkembangan berita, artikel, opini dan karya sastra dari kami? Drop email anda untuk berlangganan

Keamanan email anda menjadi prioritas keamanan kami

Risalah Maritim

Ingin baca cerita inspiratif, berita terupdate dan karya menarik? Kami hadir untuk mendorong literasi di kalangan muda

Tautan Cepat

Logo UKM dan Universitas

Logo UKM Jurnalistik Risalah Maritim Logo UMRAH

© 2024 Risalah Maritim. Developed by Aidil Baihaqi