Tanjungpinang, Minggu, 8 September 2024 – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Rusydiah Club Universitas Maritim Raja Ali Haji kembali menggelar kegiatan “Bahari Membaca” Vol. 2 di tepi laut Tanjungpinang. Kegiatan ini menjadi wadah pertemuan antara buku, laut, dan generasi muda yang ingin menumbuhkan budaya literasi dengan cara yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Acara dimulai pukul 15.00 WIB dengan registrasi peserta, dilanjutkan pembukaan serta sambutan dari Ketua Pelaksana dan Ketua Umum UKM Rusydiah Club. Setelah itu, rangkaian kegiatan berfokus pada bedah buku, yang menjadi inti acara. Moderator memberikan pengantar untuk membuka ruang diskusi, sebelum para peserta mendalami isi buku yang mereka pilih.
Peserta duduk melingkar di pelataran tepi laut, membaca halaman demi halaman sembari menyerap suasana senja yang khas di Tanjungpinang. Tidak berhenti pada aktivitas membaca, kegiatan ini juga membuka ruang dialog kritis. Diskusi berkembang dari isi buku menuju pembahasan isu-isu sosial, pendidikan, hingga politik yang relevan dengan kehidupan mahasiswa dan masyarakat.
Selepas sesi bedah buku, acara berlanjut dengan sesi sharing. Peserta diberi kesempatan menyampaikan pandangan, kesan, maupun interpretasi mereka terhadap bacaan yang telah dibedah. Hal ini tidak hanya melatih keterampilan berbicara di depan umum, tetapi juga memperkaya wawasan melalui pertukaran gagasan antar peserta.
Menjelang sore, kegiatan ditutup dengan resmi oleh panitia pelaksana. Sebelum bubar, para peserta mengikuti sesi foto bersama sebagai bentuk dokumentasi sekaligus simbol kebersamaan. Panitia juga membagikan cenderamata kepada peserta yang hadir sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka.
Melalui “Bahari Membaca”, UKM Rusydiah Club menegaskan bahwa literasi dapat tumbuh di mana saja, bahkan di ruang terbuka yang berpadu dengan alam. Laut yang menjadi ciri khas Kota Tanjungpinang dipilih bukan hanya sebagai latar kegiatan, tetapi juga sebagai simbol luasnya cakrawala pengetahuan yang bisa dijelajahi melalui membaca.
Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong mahasiswa menjadikan membaca sebagai kebutuhan, bukan sekadar kewajiban. Lebih dari itu, Bahari Membaca Vol. 2 menjadi bukti bahwa literasi dapat hadir dalam bentuk yang lebih hidup, membangkitkan semangat kritis, serta memperkuat identitas mahasiswa sebagai agen perubahan.