TANJUNGPINANG - Tiga dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Maritim (FEBM) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)—terdiri dari Suci Wahyuliza, S.E., M.Si. (Ketua tim), Mirza Ayunda, S.E., M.Sc., dan Rizki Yulis Sari, S.E., M.Si., Ak.—berhasil mendapatkan hibah Program BIMA 2025 dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Mereka akan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Bank Sampah Tanjungpinang dengan fokus pada peningkatan kapasitas manajemen keuangan serta digitalisasi sistem pengelolaan dan pemasaran produk daur ulang. Hal ini penting karena mitra saat ini masih menggunakan pencatatan keuangan secara manual dan belum memiliki sistem penetapan harga pokok produk (HPP) yang terstruktur.
Tim berencana memberikan pelatihan mengenai penyusunan laporan keuangan berdasarkan standar SAK EMKM—Sistem Akuntansi Keuangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah—serta merancang sistem digital berupa website untuk meningkatkan visibilitas Bank Sampah di masyarakat.
Seperti yang disampaikan oleh Ketua tim, Suci Wahyuliza, tujuan kegiatan ini adalah membantu mitra menyusun laporan keuangan yang sesuai standar serta penetapan HPP yang akurat, sehingga operasional Bank Sampah bisa menjadi lebih profesional dan berkelanjutan.
Menurut Mirza Ayunda, aspek digitalisasi menjadi kunci dalam memperluas jaringan dan meningkatkan eksistensi Bank Sampah Tanjungpinang di hadapan publik.
Sementara itu, Rizki Yulis Sari menambahkan harapannya agar proyek ini menjadi model pengabdian berbasis ekonomi sirkular yang bisa diterapkan di wilayah pesisir lainnya.
Total anggaran yang diajukan adalah Rp 50 juta, dan tim memperoleh Rp 46.250.000 dalam bentuk hibah BIMA 2025. Pelaksanaan program dijadwalkan mulai pertengahan Juli hingga Desember 2025.