Di Tengah Baris-Baris Kode
Di tengah malam yang sunyi gulita,
Seorang programmer duduk dengan mata hampa,
Keyboard berdenting dalam irama tak tentu,
Mengetik baris-baris kode yang tak kunjung bertemu.
Error merah menari di layar,
Seperti ejekan yang terus mengakar,
"Undefined variable," "Syntax error," dan lainnya,
Menjadi teman yang tak diundang malam itu juga.
Dia menatap kopi yang mulai dingin,
Seperti semangat yang kian menipis pelan,
Berjam-jam mencari solusi tersembunyi,
Namun logika tersangkut di simpul tak terurai.
Oh, betapa lelah jiwa ini merasa,
Mencari makna di antara fungsi yang tak bekerja,
Debugger tak lagi memberi jawaban,
Hanya menambah pusing di kepala yang terbeban.
Tapi di balik frustasi yang membara,
Ada harapan kecil yang tetap menyala,
Sebuah bisikan lembut dari hati terdalam,
“Bukankah tantangan ini yang membuatmu bertahan?”
Ia menarik napas dalam-dalam,
Lalu menatap layar dengan pandangan tajam,
“Kalau error adalah ujian ketabahan,
Maka aku adalah prajurit yang tak kenal menyerah di medan.”
Dan akhirnya, di detik yang penuh harap,
Kode berjalan, bug pun lenyap,
Senyum kecil menghiasi wajah lelah,
Programmer itu tahu, perjuangannya tak pernah sia-sia.
