Semburat jingga menggelora
Pertanda petang hampir habis masanya
Elok rupawan sang mahakarya
Berikan sedikit tenang dari hiruk pikuk dunia
Tingkap ditutup satu satu
Pertanda malam hendak bertamu
Gelap merayap hiaskan syahdu
Menelan jingga tanpa seteru
Pulanglah badan yang lusuh
Rebahkan jiwa yang mengaduh
Debu jalanan menjadikannya keruh
Terseok ia jatuh bersimpuh
Bagai pijar dalam gulita
Menyibak kelam apinya menyala
Kadang redup kadang membara
Sekian pengharapan dipeluknya erat